Kemajuan industri mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya penerapan teknologi dan informasi dalam proses produksi. Saat ini, telah memasuki era digital atau revolusi industri 4.0, di mana tuntutan dan tantangan kompetensi yang diharapkan lulusan pendidikan kejuruan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) harus seimbang, artinya tidak terdapat kesenjangan yang besar antara kompetensi yang dihasilkan pendidikan kejuruan dan yang diharapkan DUDI. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu sumber tenaga kerja yang produktif dapat memenuhi tuntutan pasar secara global dalam meningkatkan daya saing ekonomi suatu negara.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember  Dr. Ir. Triwahju Hardianto, ST.MT menyatakan lulusan SMK harus siap menghadapi tantangan global saat ini dan mari kita bangun Negara dan masyarakat dan dengan kerjasama ini kita bisa memajukan Negara khususnya masyarakat jember dan sekitarnya. Secara detail, intinya SMK dan DUDI mempunyai prinsip memberikan batasan dalam pengertian kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan pendidikan bersama, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling menguntungkan dan saling memerlukan,

Tujuan utama kerjasama ini adalah sebagai bahan informasi dan kajian bersama pihak  sekolah, dan pihak kampus, guru produktif, dan stakeholder dalam memahami dan menerapkan kegiatan program kemitraan SMK dengan DUDI. Selain itu kegiatan kemitraan dapat Meningkatkan penerapan program kemitraan di SMK dengan DUDI melalui MoU dan ditindaklanjutkan dengan penandatanganan MoA.

Dengan kata lain Kemitraan dimaknai sebagai bentuk persekutuan antara dua pihak atau lebih yang membentuk suatu ikatan kerjasama atas dasar kesepakatan, saling membutuhkan dan menguntungkan kedua belah pihak dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu bidang pendidikan tertentu sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik.

Sedang Kepala sekolah Menengah kejuruan maarif NU Kencong memaparkan Kebutuhan membangun dan meningkatkan kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) dirasakan sebagai suatu kebutuhan mutlak bagi sekolah kejuruan. Negosiasi MOU sangat diperlukan dan merupakan langkah strategis bagi SMK untuk menjalin kerjasama secara formal dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI). Adanya MOU akan memberikan kemudahan bagi SMK untuk merealisasikan semua programnya, diantaranya :

  1. Program PKL siswa (Praktik Kerja Lapangan)
  2. Program Guru Tamu
  3. Program Sinkronisasi Kurikulum
  4. Program Kunjungan Industri
  5. Program Rekrutmen Karyawan
  6. Program Kelas Industri

dan Kepala sekolah Menengah kejuruan maarif NU Kencong juga menjelaskan Pengertian Pendidikan Kejuruan adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Dan SMK Maarif Nu Kencong mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang keahlian tertentu untuk bekerja secara produktif dan profesional dan juga siap melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi.

Salah satu bentuk penyelenggaran pendidikan kejuruan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMKNU). Merupakan pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesionalisme. Pendidikan kejuruan juga menyiapkan siswa untuk meningkatkan kualitas hidup, mampu mengembangkan karir, memiliki keahlian, dan untuk meningkatkan penghasilan. Akan tetapi masih adanya kendala bagi lulusan yaitu orang tua yang masih enggan untuk melepas anaknya untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan alasan terlalu jauh dengan keluarga.

Acara diakhir doa dan dilanjutkan kunjungan ke laboratorium dengan keliling masing masing di dampingi pendamping baik Dosen Fakultas Teknik Universitas Jember dan Guru guru  SMK Maarif NU Kencong.(satar)