Jember 26 Pebruari 2019, Universitas Jember setelah resmi mendapat surat ijin membuka Program Studi baru yaitu Program Studi Pertambangan dan Program studi Perminyakan dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor : 1059/KPT/I/2018 Tanggal 27 Nopember 2018 Fakultas Teknik Universitas Jember terus bergerak dengan cepat selain menyebarkan Brosur juga di adakan sosialisasi dan diskusi publik yang pesertanya adalah khalayak umum terutama adalah kalangan Siswa siswi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Kejuruan yang berada di wilayah Karisidenan Besuki Raya.
Pada Sosialisasi dan diskusi publik kali ini di hadiri oleh perwakilan dari siswa siswi SMK dan SMA se wilayah kerja Karisidenan Besuki Raya ( Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Jember dan Lumajang ) sebanyak 250 siswa siswi dan perwakilan Guru guru. Hadir sebagai panelis antara lain Dian Christy Inspektur Tambang Kementerian ESDM RI Jakarta dan Teuku Mufizar Mahmud sebagai Manager Corporate Communication dan Iwa Mulyawan sebagai Superintendent Environment PT. Bumi Suksesino Banyuwangi (PT.BSI)
Pembicara pertama, Dian Christy Inspektur Tambang Kementerian ESDM RI Jakarta menyoroti topik pengelolaan pertambangan Indonesia secara umum. Indonesia memiliki daya kompetisi tinggi dari sudut pandang geologi untuk mendapatkan mineral, batubara, panasbumi , dan air tanah. Dian Cristy meyakini sekalipun terjadi krisis global, permintaan pasar dunia dan dalam negeri untuk komoditi tambang masih cukup tinggi. Selanjutnya, Tim dari PT. BSI membahas peluang dan tantangan usaha pertambangan dalam UU Pertambangan dan Mineral. Secara khusus, Teuku Mufizar Mahmud mengupas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, atau yang lebih dikenal dengan UU Minerba.
UU ini merupakan suatu tonggak sejarah penting dalam sejarah Indonesia karena akan menjadi faktor penentu arah dan bahkan masa depan sektor pertambangan Indonesia sendiri. Dampak yang paling terasa yakni terhadap para investor masa depan karena mengharuskan mereka untuk melakukan kajian ulang terhadap rencana investasinya. Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa Kegiatan CSR PT Bumi Suksesindo di bidang pendidikan mencakup program swasta beasiswa, taman baca umum serta bantuan fasilitas sekolah. Pada tahun 2016, sejumlah 164 siswa menerima beasiswa terdiri dari 124 siswa sekolah dasar hingga sekolah lanjutan pertama (SMP) dan sekolah lanjutan atas (SMU), 12 murid pesantren setempat, dan 28 mahasiswa di perguruan tinggi. Mereka di pilih dari keluarga prasejahtera namun memliki nilai akademis yang memenuhi persyaratan untuk diterima di program beasiswa PT Bumi Suksesindo.
Guna meningkatkan minat baca masyarakat, PT Bumi Suksesindo mendirikan taman belajar, yaitu pusat-pusat belajar mini dimana pengungjung dapat meluangkan waktu membaca dan belajar sesuka hati. Hingga akhir tahun2016, terdaoat dua pusat belajar ini, yaitu TMB Sophia di desa Sumberagung dan TMB Pelangi di Sumbermulyo. Kedua taman belajar ini dihubungkan dengan perpustakaan sekolah, dan kelas kreatif diadakan secara rutin bagi anak-anak sekolah dasar belajar prakarya dari bahan-bahan yang didaur ulang.
PT Bumi suksesindo juga memberikan bantuan bagi fasilitas pendidikan di wilayah Banyuwangi. Pada tahun 2016, PT Bumi Suksesindo menyediakan dana untuk merenovasi bangungan tujuh sekolah dasar, tuuh taman kanak-kanak dan tujuh sekolah menengah pertama.
Sejumlah Rp. 687 juta di belanjakan untuk program CSR yang berkaitan dengan pendidikan pada tahun 2016.
Menaggapi antusias Calon mahasiswa salah satu pertanyaan peserta, Panitia harus sabar menjelaskan Visi dan Misi dibukanya jurusan Pertambangan di Fakultas Teknik Universitas Jember dan bagimana kiat2 bisa diterima sebagai mahasiswa Fakultas Teknik khususnya Program Studi Pertambangan.
Dan akhirnya Panitia menjelaskan bagaimana jika mahasiswa sudah lulus sarjana Teknik Pertambangan sehingga panitia menghimbau para hadirin untuk kembali merenungi apa itu tujuan dari perusahaan pertambangan Usaha tambang itu mau tidak mau harus memberikan kesejahteraan rakyat, pemerintah sebagai pengelola. ujarnya. Setelah kesejahteraan didapat, maka kedaulatan rakyat itu visible untuk dicapai (satar)