Jember 17 September 2020  Fakultas Teknik Universitas Jember melaksanakan acara Sumpah Insinyur angkatan IV sejumlah 27 Orang sehingga sampai saat ini jumlah insinyur lulusan Program Studi Insinyur sejumlah 101 orang Acara dilakukan secara Daring dengan menggunakan ZOOM  Saat ini Indonesia sedang kekurangan tenaga Insinyur, untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui  Pendidikan Tinggi  memberi mandat kepada 40 Perguruan Tinggi untuk membuka Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Hal ini mengacu pada Undang-undang Insinyur No. 11 tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2019 yang menargetkan untuk menghasilkan 4000 Insinyur tiap tahunnya. Kebijakan ini dilakukan guna mendukung pembangunan Indonesia di berbagai bidang.

Acara di ikuti Oleh Jajaran Pimpinan Fakultas Teknik, Rektor, Ketua PII Pusat, Ketua PPI Wilayah, Ketua Dewan Pembina PII Jember, Ketua Cabang PII Jember, dan seluruh panitia Angkat Sumpah Insinyur.

Dalam sambutannya Rektor Uiversitas Jember Dr. Ir. Iwan Taruna,M.eng mengatakan Selama ini Fakutas Teknik sudah melakukan Acara Sumpah Insinyur 2 kali dan sekarang gelombang IV saya berharap Insinyur –insinyur lulusan Universitas Jember bisa segera beradaptasi karena profesi insinyur memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas suatu peradaban.

Keinsinyuran sejatinya adalah tindakan aktif untuk mengubah, merekayasa alam sesuai kebutuhan manusia. Boleh dikata, insinyur adalah ekspresi paling jelas dri kekuatan akal budi, semangat untuk memecahkan masalah yang hadir dalam berbagai bentuk,” meskipun era 4.0 sekarang sudah berjalan ujarnya.

Sedangkan Ketua Dewan Pembina PII Jember yang di jabat oleh Bupati  dr. Faida. MRS mengatakan dalam sambutanya Ilmu itu adalah amanah sehingga seseorang yang berilmu itu sama dengan orang yang menerima amanah maka saya sebagai Ketua Dewan Pembina, sebagai Bupati dan sebagai Pribadi Mengucapkan selamat dan sukses kepada 27 orang di baru diangkat sumpahnya sebagai insinyur karena insinyur mempunyi tantangan yang berbeda beda, sekali lagi saya mohon PII cabang Jember bisa bersinergi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jember  untuk melahirkan insinyur-insinyur yang berkualitas yang bisa membantu kemajuan Kabupaten Jember.

 

Dalam Acara Sumpah kali ini juga ada orasi Ilmiah yang memberikan materi adalah Prof. Dr. Ir. Bisri Ketua PII Wilayah Jatim beliau memberikan materi dengan judul : “ Lampu Kuning Peran Insinyur Dalam Pembangunan di Jawa Timur “  beliau memaparkan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau yang terbentang di garis khatulistiwa. Oleh karena itu, insinyur di sini memiliki tantangan lebih besar dari insinyur di berbagai negara di dunia. Melalui jalan, jembatan, jalur kereta api, bandar udara dan pelabuhan, insinyur mampu menghubungkan ribuan pulau dan menyatukan Nusantara. Kami sampaikan sebetulnya Kami sangat iri dengan Fakultas Kesehatan yang lebih dulu mengadakan Program Profesi dan Insinyur tidak hanya di Fakultas Teknik saja, di Fakultas Pertanian, Teknologi Pertanian, dan semua jurusan yang berkaitan dengan Teknik Juga bisa membuka Program Profesi Insinyur. Sedangkan kami sebagai Katua Wilayah PII Jatim hanya mempunyai ranah pada pengeluaran Sertifikat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dan Insinyur yang tidak mempunyai STRI tidak berhak untuk buka Praktek Keinsinyuran dan jika terjadi maka insinyur tadi akan kena sangsi pidana penjara 2 tahun atau  denda 200 juta.

Ia juga berharap kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia baik PTN atau PTS  karena di Jatim dari 37 Perguruan Tinggi hanya 6 Perguruan Tinggi yang membuka Program Profesi Insinyur dan salah satunya adalah Fakultas Teknik Universitas Jember. untuk itu PII tetap konsisten menghasilkan akademisi yang berkualitas unggul. Pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk terus menghasilkan insinyur-insinyur muda. Kemudian, PII membuka pintu lebar bagi siapa pun untuk memberikan yang terbaik dalam membuka gerbang baru Indonesia menjadi negara yang benar-benar terpandang,” pungkasnya.

Sedangkan Ketua PII Pusat  Dr. Ir. Heru Dewanto, ST., M.Sc.(Eng.), IPU., ASEAN Eng. Memberikan gambaran bahwa Disiplin teknik Keinsinyuran, menurut (PP) Nomor 25 Tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran.  ini, merupakan bagian dari rumpun ilmu terapan sebagai aplikasi ilmu dalam teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Sementara bidang Keinsinyuran merupakan kegiatan profesi yang memerlukan keahlian teknik. Dan dengan adanya Program Frofesi Insinyur Indonesia akan menjadi kekuatan dunia  karena Program Profesi Insinyur diselenggarakan untuk: a. Memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme Insinyur sebagai pelaku profesi yang andal dan berdaya saing tinggi, dengan hasil pekerjaan yang bermutu serta terjaminnya kemaslahatan masyarakat; dan b.  Meletakkan Keinsinyuran Indonesia pada peran dalam pembangunan nasional melalui peningkatan nilai tambah kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi serta membangun kemandirian Indonesia.

Dan Program Profesi Insinyur,  yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dalam hal ini kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, harus bekerja sama dengan PII (Persatuan Insinyur Indonesia), dan kalangan industri sesuai dengan standar Program Profesi Insinyur. Dan Alhamdulillah di Fakultas Teknik sudah meluluskan 101 orang insinyur ini menjadikan gambaran peta kekuatan insinyur Indonesia kami juga berharap Insinyur merupakan tumpah darah pertiwi untuk membangun nusantara.

Acara sumpah di akhir dengan doa bersama yang di pimpin oleh saudara Muhammad Rofiq . (satar)