Kontes Robot Indonesia (KRI) adalah ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. ​Kontes Robot Indonesia ini dapat diikuti oleh oleh tim mahasiswa pada Perguruan Tinggi yang tercatat di Kemenristekdikti. KRI 2018 terdiri dari 5 (lima) divisi, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI); Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda.

Kontes Robot Sepakbola Indonesia Beroda (KRSBI) sendiri adalah salah satu divisi pada KRI dimana robot diaharuskan dapat bernavigasi mengejar dan menggiring bola untuk kemudian menendang bola untuk mencetak goal ke gawang lawan. Dalam pertmainan ini, yang digunakan adalah lapangan indoor yang diperkecil ukurannya. Tim yang terdiri dari 3 buah robot full autonomous beroda bertanding melawan tim lain. Selama pertandingan tersebut tidak diperbolehkan adanya campur tangan manusia. Pada divisi ini, penggerak yang digunakan adalah motor yang dilengkapi dengan roda. Kontes Robot Sepakbola Indonesia Beroda diadakan untuk meningkatkan keilmuan dan kreatifitas mahasiswa di bidang robotika. Di dalam kontes ini, mahasiswa dituntut untuk bisa mengembangkan kemampuan dalam bidang mekanika, manufaktur, elektronika, pemograman, articial intelligent, image processing, komunikasi digital, dan strategi.

Pengembangan KRSBI adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh UKM Robotika Fakultas Teknik Universitas Jember yang ditujukan untuk mengembangkan robot sepak bola oleh anggota ukm robotika. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 sampai 21 Oktober 2018 yang dilaksanakan di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) kampus Universitas Jember. Pengembangan yang dilakukan adalah perubahan bentuk desain robot, salah satunya adalah penggantian motor penggerak yang digunakan dengan menggunakan motor dc pg45 dimana motor ini memiliki torsi dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan motor sebelumnya, setelah penggantian ini diharapkan robot dapat melakukan pergerakan untuk merebut, dan menggiring bola dengan lebih cepat. Selanjutnya juga ada penambahan sensor kompas, dimana dengan adanya sensor ini robot akan dapat membantu robot pada sistem navigasinya sehingga dapat mengetahui posisinya dengan lebih baik.

Dalam ajang Kontes Robot Indonesia, prestasi terbaik yang pernah diraih oleh tim KRSBI Universitas Jember adalah juara harapan pada KRI 2018 regional IV yang diadakan di Politeknik Negeri Malang dengan nama tim JR EVO. Selanjutnya pada ajang nasional, tim JR EVO belum mampu untuk memasuki posisi 4 besar. Tim KRSBI Universitas Jember terus berusaha untuk meningkatkan performa robot agar dapat meraih prestasi yang lebih tinggi pada Kontes Robot Indonesia tahun 2019 mendatang.

Pada ajang 2019 mendatang, robot JR EVO akan mengalami banyak pengembangan. Pengembangan-pengembangan tersebut meliputi sistem penendang, sistem penggirng, sistem navigasi, bodi robot, serta algoritma pemposisian robot yang tentunya berdasarkan pada panduan kontes robot Indonesia yang mengacu pada  RoboCup Middle Size League (MSL). Sehingga dengan adanya pengembangan-pengembangan tersebut, diharapkan tim KRSBI Universitas Jember mampu untuk mengalahkan tim-tim dari perguruan tinggi lain.