Keprihatinan mahasiswa terhadap tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh kelelahan membuat kolaborasi kedua fakultas berbeda ini menemukan helm yang berfungsi untuk mendeteksi kelelahan. Helm anti kelelahan ini dinamakan HEPINAR yaitu sebuah akronim Helm Pintar. Tim ini beranggotakan Kukuh Priambodo (Teknik elektro 15), Malikul Fanani (Teknik Elektro 15) dan Iklil Sulaiman (FKM 16). Alat yang diberi nama HEPINAR ini terdiri dari 2 bagian kontrol yaitu di bagian helm dan karburator sepeda motor. Komponen yang bertugas untuk melakukan pendeteksian kelelahan ini terdiri dari 2 sensor yaitu sensor pembacaan sinyal otak (NeuroSky MindFlex) dan sensor denyut nadi (Pulse heart Sensor).
Salah satu hal yang dijadikan indikator dalam mengkategorikan orang dalam keadaan lelah yaitu adanya pancaran gelombang theta pada otak dan diikuti dengan menurunnya denyut nadi. Denyut nadi orang lelah rata-rata dibawah 80 BPM (Beat Per Minutes) sedangkan untuk sensor otak akan aktif mendeteksi gelombang theta sebesar 1800, apabila kedua sensor ini bekerja nilai pembacaan sensor inilah yang akan dijadikan masukkan untuk dilakukan pemrosesan oleh mikrokontroler arduino dan hal itu akan mengaktifkan servo. Salah satu tujuan untuk mengaktifkan vibrator ini adalah untuk menjaga agar pengendara dalam keadaan sadar.
Dalam kesempatan yang sama ketua Tim HEPINAR ini yang bernama Kukuh Priambodo (Teknik Elektro) menjelaskan keuggulan dari HEPINAR ini yaitu dapat mengirim pesan kepada keluarganya atau aparat kepolisian bilamana pengguna kendaraan memerlukan bantuan emergency melalui tombol yang harus ditekan. Sedangkan kelemahan alat ini tidak bisa bekerja jika pemakai helm menggunakan jilbab atau kerudung karena alat sensor yang terpasang di bagian tali helm tidak bersentuhan langsung dengan kulit yang terhalang hijab