Setiap negara memiliki pedoman kehidupan berbangsa bagi seluruh rakyatnya. Seperti halnya di Indonesia, Pancasila yang dipunya. Pancasila sebagai rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya sebagai rumusan dan pedoman saja, tetapi menjadi falsafah dan ideologi bangsa yang harus dihormati serta dijunjung tinggi oleh seluruh rakyatnya.
Menghormati dan menjunjung tinggi terhadap pancasila banyak ragam penerapannya, salah satunya memaksimalkan dharma yang dipunya. Kita sebagai civitas akademika yang juga merupakan agen perubahan dapat langsung menerapkan nilai-nilai pancasila di kehidupan masyarakat maupun di lingkungan pendidikan. Civitas akademika diharapkan dapat terus menempa dan mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang percaya diri, intelektual, kreatif dan inovatif, serta memiliki semangat dan nilai juang yang tinggi sebagai wujud mengabdi kepada negeri.
Peran mahasiswa dalam 5 sila yang disebutkan dalam pancasila dapat menjadi nilai-nilai kehidupan, seperti:
- Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Memiliki arti bahwa semua orang berhak memeluk agama dan kepercayaan. Civitas akademika dapat saling menghormati,s toleransi, dan memiliki rasa atau kepedulian antar umat beragama sehingga terciptanya rasa saling tolong – menolong satu sama lain.
- Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab”
Sila kedua pada pancasila ini memiliki arti bahwa sesama manusia harus saling mencintai, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, berani membela kebenaran dan keadilan, serta meningkatkan tingkat kepedulian terhadap sesama. Di dunia pendidikan, Civitas akademika dapat mengaplikasikan dengan ikut serta dalam membantu korban bencana alam, menggalang dana, maupun bersikap ramah terhadap lingkungan di dalam maupun di luar kampus.
- Sila ke-3 “Persatuan Indonesia”
Memiliki arti bahwa kita harus tetap menjunjung tinggi semboyan Bangsa Indonesia yakni Bhineka Tunggal Ika, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Memberikan nilai-nilai pengaplikasian pada Civitas akademika yaitu harus tetap menghormati dan menghargai perbedaan, baik dari pemikiran, suku dan ras, maupun pendapat atau sudut pandang.
- Sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”
Dalam hidup bermasyarakat, tidak akan jauh dengan musyawarah mufakat. Civitas akademika dalam menerapkan nilai-nilai sila ke-4 dalam pancasila ini, yaitu kebebasan dalam berpendapat. Selain itu, mahasiswa yang berintelektual kita tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada orang lain,selalu mengedepankan musyawarah terutama saat berorganisasi dalam forum, serta menghargai hasil musyawarah.
- Sila ke-5 “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Mengandung makna bahwa setiap manusia memiliki hak dalam keadilan, tidak bisa dipaksa ataupun memaksa kehendak pada orang lain, serta menumbuhkan rasa kekeluargaan. Civitas akademika umumnya berperan pada nilai-nilai sila ke-5 ini yaitu haru tetap terus menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, menghargai pendapat orang lain, dan bersikap adil dalam mengambil keputusan.
Tak heran, dimasing-masing bangku pendidikan mewajibkan mengajarkan nilai-nilai pancasila yang diajarkan dalam mata kuliah/pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Hal ini tak lain dilakukan untuk menjadikan pancasila sebagai pedoman bagi masyarakat terutama generasi milenial, baik dalam berkehidupan dimasa sekarang maupun dimasa mendatang.