UKMS Kolang Kaling Universitas Jember merupakan Unit kegiatan mahasiswa seni yang berada dibawah naungan fakultas teknik universitas jember yang menjembatani minat dan bakat mahasiswa teknik universitas jember dalam bidang seni, terdapat 4 bidang seni dalam UKMS Kolang Kaling yaitu fotografi, rupa, musik dan teater.

Pasar Teater merupahan kegiatan berupa pentas seni teater sebagai bagian dari rangkaian acara PANGGUNG 4 BIDANG yang bertujuan untuk mengasah kreatifitas anggota dan berproses untuk berseni. Pasar Teater ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 4 Oktober 2018 sampai dengan 5 Oktober 2018 bertempatan di Gedung Pusat Kegiatan Mahaiswa Universitas Jember, Acara tersebut dimulai dengan penampilan Opening Art pembawaan obor oleh beberapa mahasiswa anggota UKMS Kolang Kaling dan sambutan oleh Ketua Pelaksana dan Ketua Umum UKMS Kolang Kaling sebagai simbolis dari dibukanya acara Pasar Teater. Acara ini di hadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari Ormawa sejember, mahasiswa, mahasiswi, dan masyarakat umum.

Pada hari pertama yaitu tanggal 4 Oktober 2018, terdapat pembacaan puisi oleh anggota UKMS Kolang Kaling divisi teater sekaligus launcing buku pusi yang disusun dan tulis oleh anggota UKMS Kolang Kaling divisi teater sendiri dan setelah pembacaan puisi selesai terdapan sesi apresiasi kepada pembaca puisi oleh seluruh pengunjung yang telah menyaksikan sekaligus sebagai pembelajaran. 

Pada hari kedua yaitu pada tanggal 5 Oktober terdapat penampilan dari Kirana Aprodita atau biasa di panggil Kluthuk yang membawakan Teater Monolog yang berjudul Baladah Sumarah yang menceritakan seorang tenaga kerja wanita yang bekerja diluar negri yang merasakan ketidak adilan di dunia. Teater monolog sendiri merupakan sebuah penampilan teater yang pemerannya hanya satu orang atau sendiri. Kemudian penampilan selanjutnya adalah Teater Gerak yang berjudul KARMA, menceritakan tentang seseorang yang terkena karma karena kesombongannya dan ketamakannya. Teater gerak sendiri merupakan sebuah penampilan teater yang tidak menggunakan dialok sama sekali atau tidak bersuara, jadi hanya gerakan yang menampilkan jalan cerita. Seperti biasa setelah penampilan usai terdapat sesi apresiasi oleh seluruh pengunjung yang telah menyaksikan sekaligus sebagai pembelajaran dan saling sharing atau tukar informasi.